Review Film Toy Story 3
Review Film Toy Story 3
\DATA FILM
- Judul Film: Toy Story 3
- Genre: Animasi 3D – Keluarga
- Sutradara: Lee Unkrich
- Penulis Skenario: Michael Arndt
- Produser: Darla K. Anderson – John Lasseter – Nicole Paradis Grindl
- Studio Produksi: Pixar Animation Studios
- Distributor: Walt Disney Pictures
- Negara: Amerika
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 103 menit
- Tahun Rilis: 18 Juni 2010 (Indonesia)
PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH
- Academy Awards ke-83 (2011)
- Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song: Randy Newman – “We Belong Together”(menang)
- Best Achievement in Sound Editing: Tom Myers, Michael Silvers (nominasi)
- Best Animated Feature Film of the Year: Lee Unkrich(menang)
- Best Motion Picture of the Year: Darla K. Anderson (nominasi)
- Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published: Michael Arndt, John Lasseter Andrew Stanton Lee Unkrich (nominasi)
- Golden Globe Awards ke-68 (2011)
- Best Animated Film (menang)
PEMERAN UTAMA
- Tom Hanks sebagai Woody
- Tim Allen sebagai Buzz Lightyear
- Joan Cusack sebagai Jessie
- Ned Beatty sebagai Lots-O’-Huggin’ Bear
- Don Rickles sebagai Mr. Potato Head
- Michael Keaton sebagai Ken
- Wallace Shawn sebagai Rex
SINOPSIS FILM TOY STORY 3
TIdak terasa tahun demi tahun telah berlalu begitu cepat, dan seperti anak-anak lain kini Andy (John Morris) pun telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun, yang dalam 3 hari kedepan akan berangkat meninggalkan rumah dan kamar tercintanya, yang penuh dengan kenangan masa kecil yang membahagiakan. Terutama disaat ia bermain bersama mainan-mainannya untuk melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah.Sudah tentu sebagai seorang remaja kini Andy sudah tidak pernah lagi bermain dengan mainan-mainan yang dulu menjadi bagian penting hidupnya. Dari sekian banyak mainan miliknya, kini yang tersisa hanyalah Woddy- si koboi pemberani, Buzz Lightyear- sang pahlawan angkasa, Jassie & Bullseye- si koboi perempuan dan kudanya, Mr.& Mrs Potato Head, Slinky- si anjing per pegas, Rex- si tryanosaurus dan Hamm- si celengan babi. Namun walaupun begitu, Andy masih tetap menyangi mainan-mainannya tersebut. Terbukti ia masih menyimpan mereka dengan baik dalam sebuah peti dalam kamarnya.
Berawal dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Ibu Andy, Woddy dan teman-temanya tanpa sengaja terbawa dalam sebuah kerdus yang berisi barang-barang, yang akan disumbangkan ke sebuah tempat jasa penitipan anak bernama Sunnyside. Awalnya para mainan tersebut, kecuali Woody, merasa bahwa Sunnyside adalah sebuah ‘surga’ bagi para mainan-mainan terbuang seperti mereka. Di tempat ini mereka mereka disambut dengan hangat oleh pemimpin para mainan Sunnyside, Lots-O, sebuah boneka beruang merah jambu beraroma stroberi. Mereka juga menyaksikan banyak mainan-mainan lain yang nampaknya sangat bahagia, karena mereka semua dimainkan layaknya mainan-mainan baru oleh para anak-anak titipan. Namun apa yang terjadi selanjutnya benar-benar diluar dugaaan, Sunnyside tidaklah seindah yang mereka bayangkan.
TRAILER FILM TOY STORY 3
REVIEW FILM TOY STORY 3
Woddy and the gang is back again! Dan penantian panjang selama 11
tahun itu akhirnya terbayar lunas dalam sekuel keduanya, yang kali ini
berhasil tampil sesuai ekpektasi, sebagai sebuah animasi 3D yang sangat
berkelas dan sangat menghibur tentunya. Terutama bagi para fans
mainan-mainan lucu peghuni kamar Andy ini.
Toy Story 3 di komandani oleh Lee Unkrich, sutradara dengan pengalaman segudang dalam dunia animasi 3D yang sebelumnya. Juga sudah banyak berjasa bagi Pixar dan Disney, baik sebagi asisten sutradara maupun sebagai editor, dalam karya-karya Pixar besar sebelumnya, seperti dua seri Toy Story sebelumnya, A Bug’s Life, Monsters, Inc, Finding Nemo, Cars dan Ratatouille, Wall-E, dan UP. Jadi bisa dibilang Unkrich adalah salah satu orang yang paling mengenal dunia Toy Story. Sehingga tidak heran kalau dalam sekuel keduanya ini, Unkrich benar-benar berhasil membawa kisah petualangan mainan-mainan ini, naik satu tingkat lebih baik dari kisah yang ditampilkan kedua predesor-nya.
Walaupun terhitung sudah 3 kali cerita petualangan para mainan-mainan yang dipimpin oleh Woddy ini diangkat ke layar lebar, namun berkat kejeniusan dan juga kekreatifan para penulis naskahnya, yang kali ini digarap oleh Michael Arndt, yang sukses menghadirkan Little Miss Sunshine, menjadikan Kita, dan mungkin Anda juga tentunya, tidak pernah bosan untuk menyaksikannya. Apalagi di seri ke-3 ini, premis yang diangkat terasa jauh lebih personal bagi para penontonnya. Kita, Anda atau siapapun di dunia ini, pastilah pernah merasakan menjadi anak kecil yang gemar bermain dengan mainan-mainan kesayangannya, menghabiskan waktu berjam-jam untuk tenggelam dalam imajinasi dan khayalan liar seorang anak-anak.
Dan diantara mainan-mainan yang dimiliki, entah itu mainan yang paling sederhana sekalipun, pasti akan meninggalkan kesan yang begitu dalam bahkan hingga dewasa. Ya, itulah tema yang coba diangkat oleh Pixar kali ini, dan hasilnya terbukti ampuh membuat penontonnya tenggelam dalam sebuah petualangan yang sangat menghibur, mendebarkan, sekaligus mengharukan. Penuh emosi serta banyak dihiasi oleh pesan moral yang kuat, tentang apa arti sebuah keluarga, persahabatan, kesetian dan sangat berartinya kenangan masa kecil, yang terkadang sering dengan mudah dilupakan begitu saja.
Sebuah sekuel, apalagi sudah mencapai seri ketiga tentu harus bisa lebih besar, lebih baik dan lebih-lebih dalam hal yang lainnya, dan itu semua berhasil dicapai oleh Toy Story 3. Seperti yang sudah dibahas diatas cerita sudah jelas mengalami peningkatan besar, karakter-karakter para mainan pun juga kali ini jumlahnya bertambah banyak, walaupun terdapat beberapa karakter yang dihilangkan disini, karena tuntutan skenario. Semua karakter, terlepas dari dua karakter utamanya, Woddy dan Buzz, mendapatkan porsi yang cukup signifikan dan tidak lagi hanya sebagai ‘pajangan’. Namun sangat berperan penting dalam perkembangan cerita, dan semuanya juga tampil dengan tingkah laku yang lucu dan menghibur seperti biasanya.Animasi yang ditampilkan terlihat jauh lebih baik dari dua pendahulunya. Semua gambar terlihat digarap dengan sangat luar biasa, cemerlang, penuh warna-warni yang di-render sangat detail, sehingga tidak mungkin Anda tidak terpesona dengan visual ‘cantik’ yang disugguhkan. Bahkan karakter-karakter manusia yang di dua seri sebelumnya tampak sedikit kaku, disini ditampilkan dengan sangat luwes lengkap dengan segala detil yang membuat lebih hidup. Semuanya itu masih dibungkus lagi dengan scoring dari Randy Newman yang membuat segalanya menjadi jauh lebih sempurna.
Untuk para pengisi suara sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, semua aktor dan aktris di seri sebelumnya kini hadir kembali. Tiga orang pengisi suara utama seperti Tom Hanks, Tim Allen, Joan Cusack, tetap mampu tampil baik. Walaupun porsi Tim Allen dalam mengisi suara Buzz agak sedikit berkurang. Aktor-aktris seperti Ned Beatty, Michael Keaton, Timothy Dalton, Teddy Newton, Bonnie Hunt dan Whoopi Goldberg juga tidak mau ketinggalan, turut hadir disini untuk menambah semarak dunia mainan penuh warna ini.
Overall, tidak dapat dipungkiri lagi jika Toy Story 3 adalah seri terbaik dari dua seri pendahulunya. Melalui film ini, Pixar semakin mengukuhkan bahwa mereka memang adalah raja animasi 3D, yang tidak pernah kehabisan akal dan ide kreatif untuk menghibur para penggemarnya setiap tahunnya. Toy Story 3 jelas adalah sebuah paket hiburan animasi 3D berkualitas tinggi yang sangat lengkap, penuh dengan adegan-adegan petualangan yang menghibur dan menegangkan, serta ditutup dengan sebuah ending yang manis dan mengharukan. Sekaligus mengajarkan Kita, dan mudah-mudahan Anda juga, bahwa banyak hal-hal penting dalam sebuah persahabatan. Definitely one of the best movie in 2010!
Toy Story 3 di komandani oleh Lee Unkrich, sutradara dengan pengalaman segudang dalam dunia animasi 3D yang sebelumnya. Juga sudah banyak berjasa bagi Pixar dan Disney, baik sebagi asisten sutradara maupun sebagai editor, dalam karya-karya Pixar besar sebelumnya, seperti dua seri Toy Story sebelumnya, A Bug’s Life, Monsters, Inc, Finding Nemo, Cars dan Ratatouille, Wall-E, dan UP. Jadi bisa dibilang Unkrich adalah salah satu orang yang paling mengenal dunia Toy Story. Sehingga tidak heran kalau dalam sekuel keduanya ini, Unkrich benar-benar berhasil membawa kisah petualangan mainan-mainan ini, naik satu tingkat lebih baik dari kisah yang ditampilkan kedua predesor-nya.
Walaupun terhitung sudah 3 kali cerita petualangan para mainan-mainan yang dipimpin oleh Woddy ini diangkat ke layar lebar, namun berkat kejeniusan dan juga kekreatifan para penulis naskahnya, yang kali ini digarap oleh Michael Arndt, yang sukses menghadirkan Little Miss Sunshine, menjadikan Kita, dan mungkin Anda juga tentunya, tidak pernah bosan untuk menyaksikannya. Apalagi di seri ke-3 ini, premis yang diangkat terasa jauh lebih personal bagi para penontonnya. Kita, Anda atau siapapun di dunia ini, pastilah pernah merasakan menjadi anak kecil yang gemar bermain dengan mainan-mainan kesayangannya, menghabiskan waktu berjam-jam untuk tenggelam dalam imajinasi dan khayalan liar seorang anak-anak.
Dan diantara mainan-mainan yang dimiliki, entah itu mainan yang paling sederhana sekalipun, pasti akan meninggalkan kesan yang begitu dalam bahkan hingga dewasa. Ya, itulah tema yang coba diangkat oleh Pixar kali ini, dan hasilnya terbukti ampuh membuat penontonnya tenggelam dalam sebuah petualangan yang sangat menghibur, mendebarkan, sekaligus mengharukan. Penuh emosi serta banyak dihiasi oleh pesan moral yang kuat, tentang apa arti sebuah keluarga, persahabatan, kesetian dan sangat berartinya kenangan masa kecil, yang terkadang sering dengan mudah dilupakan begitu saja.
Sebuah sekuel, apalagi sudah mencapai seri ketiga tentu harus bisa lebih besar, lebih baik dan lebih-lebih dalam hal yang lainnya, dan itu semua berhasil dicapai oleh Toy Story 3. Seperti yang sudah dibahas diatas cerita sudah jelas mengalami peningkatan besar, karakter-karakter para mainan pun juga kali ini jumlahnya bertambah banyak, walaupun terdapat beberapa karakter yang dihilangkan disini, karena tuntutan skenario. Semua karakter, terlepas dari dua karakter utamanya, Woddy dan Buzz, mendapatkan porsi yang cukup signifikan dan tidak lagi hanya sebagai ‘pajangan’. Namun sangat berperan penting dalam perkembangan cerita, dan semuanya juga tampil dengan tingkah laku yang lucu dan menghibur seperti biasanya.Animasi yang ditampilkan terlihat jauh lebih baik dari dua pendahulunya. Semua gambar terlihat digarap dengan sangat luar biasa, cemerlang, penuh warna-warni yang di-render sangat detail, sehingga tidak mungkin Anda tidak terpesona dengan visual ‘cantik’ yang disugguhkan. Bahkan karakter-karakter manusia yang di dua seri sebelumnya tampak sedikit kaku, disini ditampilkan dengan sangat luwes lengkap dengan segala detil yang membuat lebih hidup. Semuanya itu masih dibungkus lagi dengan scoring dari Randy Newman yang membuat segalanya menjadi jauh lebih sempurna.
Untuk para pengisi suara sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, semua aktor dan aktris di seri sebelumnya kini hadir kembali. Tiga orang pengisi suara utama seperti Tom Hanks, Tim Allen, Joan Cusack, tetap mampu tampil baik. Walaupun porsi Tim Allen dalam mengisi suara Buzz agak sedikit berkurang. Aktor-aktris seperti Ned Beatty, Michael Keaton, Timothy Dalton, Teddy Newton, Bonnie Hunt dan Whoopi Goldberg juga tidak mau ketinggalan, turut hadir disini untuk menambah semarak dunia mainan penuh warna ini.
Overall, tidak dapat dipungkiri lagi jika Toy Story 3 adalah seri terbaik dari dua seri pendahulunya. Melalui film ini, Pixar semakin mengukuhkan bahwa mereka memang adalah raja animasi 3D, yang tidak pernah kehabisan akal dan ide kreatif untuk menghibur para penggemarnya setiap tahunnya. Toy Story 3 jelas adalah sebuah paket hiburan animasi 3D berkualitas tinggi yang sangat lengkap, penuh dengan adegan-adegan petualangan yang menghibur dan menegangkan, serta ditutup dengan sebuah ending yang manis dan mengharukan. Sekaligus mengajarkan Kita, dan mudah-mudahan Anda juga, bahwa banyak hal-hal penting dalam sebuah persahabatan. Definitely one of the best movie in 2010!
Komentar
Posting Komentar